Mengupas News dan Analisa terkini Forex, Index Saham, Komoditi, CFD.

Forex News 3 Maret 2012

Data Manufaktur Melukai Euro
Euro diperdagangkan melemah terhadap Dollar AS dan juga Yen pada awal pekan ini menyusul lemahnya data manufaktur Eropa mendorong investor untuk membandingkan prospek zona Euro dengan ekonomi AS yang terus menunjukkan perbaikan. Data ekonomi AS terbaru menunjukkan jika aktivitas pabrik di perekonomian terbesar dunia itu berekspansi lebih kuat dari ekspektasi pada bulan Maret. Sejumlah analis
juga berpendapat bahwa Euro telah menjadi semakin rentan terhadap tekanan jual lebih lanjut pasca data
manufaktur regional tersebut, yang mendorong para investor untuk lebih berhati-hati dalam memperkirakan
prospek ekonomi global bahkan setelah kuatnya data manufaktur China.
"Data PMI dari Eropa telah menjadi pengingat lain bahwa ekonomi masih lemah," kata Omer Esiner, kepala analis pasar pada Commonwealth Foreign Exchange di Washington D.C. "Sebaliknya, kuatnya data AS pekan ini akan cenderung menguntungkan Dollar seiring meningkatnya yield." Di samping itu, sentimen negatif terhadap aset zona Euro juga turut diperburuk oleh pemberitaan mengenai Bundesbank yang dikabarkan tidak akan menerima obligasi beberapa negara sekawasan, termasuk Portugal, sebagai jaminan.

Manufaktur Solid, Sterling Melejit
Poundsterling melesat hingga ke level tertinggi 4½-bulan versus Dollar AS pada hari Senin pasca data PMI bulan Maret secara tak terduga menunjukkan sektor manufaktur Inggris berekspansi dengan laju tercepat dalam 10 bulan, yang mengindikasikan jika ekonomi mungkin dapat terhindar dari bahaya resesi. Beberapa analis menilai jika Cable masih berpotensi melanjutkan penguatan dengan indikator teknikal yang tetap bullish, dan jika data PMI lain yang dirilis pekan ini juga berhasil melampaui ekspektasi.
Investor terlihat waspada dalam mendorong Sterling terlalu tinggi mengingat spekulasi pelonggaran kuatitatif
lanjutan dari BoE untuk mendongkrak pertumbuhan. "Sentimen positif dari PMI kemungkinan belum akan
memicu respon kebijakan moneter yang signifikan. BoE nampaknya belum berniat untuk menaikkan suku
bunganya," kata Adrian Schmidt, analis mata uang Lloyds. "Data pekan lalu bahkan membuka peluang
bagi BoE untuk memperpanjang QE pada Mei nanti.
Meskipun bukan faktor pemicu rally kuat Sterling, investor sebaiknya menahan diri untuk menjual."

Risk Aversion Menangkan Yen
Yen mampu berbalik menguat pada hari Senin seiring meredanya sentimen resiko yang dipicu oleh data manufaktur China yang kuat, dengan sebagian investor berhati-hati terhadap prospek ekonomi global.
"Para investor sepertinya juga waspada menjelang data sektor jasa China pekan ini dan kemungkinan
munculnya respon kebijakan segera dari otoritas China terkait perlambatan dalam perekonomian mereka,"
kata Valentin Marinov, kepala strategi mata uang G10 dari Citi. "Tipisnya likuiditas menjelang libur panjang
Paskah di akhir pekan juga membuat investor enggan untuk mengambil posisi terlalu banyak."
Yen sempat tertekan setelah rilis survey Tankan menunjukkan melambatnya aktivitas pada sejumlah pabrik besar di Jepang, yang memicu spekulasi tentang apakah Bank of Japan akan kembali memperlonggar kebijakan moneternya pada rapat bank sentral awal pekan depan.


@



0 comments:

Post a Comment - Kembali ke Konten

Powered by Blogger.
Forex News 3 Maret 2012