Mengupas News dan Analisa terkini Forex, Index Saham, Komoditi, CFD.

Economic & Commodity News 1 May 2012

Data Menunjukkan Momentum Perekonomian AS Melemah
Perekonomian AS nampaknya melemah seiring memasuki kuartal kedua, dengan tingkat belanjan konsumen yang hanya sedikit bertambah bulan lalu dan ukuran aktivitas bisnis di bagian Midwest turun tajam di bulan April.
Belanja konsumen naik 0.1% di bulan Maret dari bulan sebelumnya ketika terjadi inflasi, menurut Dep.perdagangan. Laporan terpisah dari Institute for Supply Management-Chicago menunjukkan dunia
usaha mereda lebih dari perkiraan pada bagian di bulan April.
"Perekonomian kehilangan sedikit momentum," ucap Gary Thayer, makro strategis pada Wells Fargo Advisors di St. Louis. Pemulihan AS telah melambat secara substansial pada kuartal pertama seiring dunia
usaha memangkas investasi dan mengisi suplai dalam laju yang lebih lambat. Kuatnya tingkat belanjang konsumen meredam penurunan pada kuartal pertama, namun data hari Senin menunjukkan bahwa konsumen sudah enggan berbelanja dengan bebas.

Emas Kokoh Dekat Level $1664, Ditutup Turun Untuk Bulan April
Harga emas beranjak naik pada hari Senin dalam membaiknya outlook teknikal yang dapat menambah gain pekan lalu, namun emas ditutup sedikit turun untuk bulan April. Emas turun sekitar 0.2% di bulan April, untuk ketiga bulannya dan penurunan bulanan terpanjang sejak tahun 2000.
Sejumlah data AS yang kuat dan memudarnya harapan stimulus tambahan dari Federal Reserve telah mengikis minat investasi pada emas. Setelah tiba-tiba turun 1% pada awal sesi, emas perlahan mulai menghapus penurunan tersebut untuk beranjak naik. Analis mengatakan kemampuan emas untuk bertahan di atas support kunci dan mencetak kenaikan mingguan pekan lalu memicu aksi beli teknikal. "Emas bullish pada pekan lalu, menguatkan kepercayaan bahwa rally selanjutnya akan lebih tinggi," ucap Tom Fitzpatrick, strategis pada unit riset teknikal Citigroup, CitiFX. Fitzpatrick mengatakan target selanjutnya emas mungkin pada level tinggi bulan Februari $1,790 per ons, namun kenaikan dalam jangka pendek mungkin bertahap
bukan langsung melejit. Data payrolls AS pada hari Jumat nanti juga akan menjadi pemicu utama. Resesi Spanyol, Data Yang Lemah

Gelincirkan Harga Minyak
Harga minyak turun pada hari Senin akibat data menunjukkan Spanyol jatuh ke dalam resesi pada kuartal pertama dan melambatnya aktivitas bisnis di bagian Midwest AS mengalahkan spekulasi adanya stimulus ekonomi tambahan dari Federal Reserve. Pulihnya indeks dollar setelah menyentuh level rendah 2 bulan dan survei yang menunjukkan produksi minyak OPEC naik ke level tertinggi sejak tahun 2008 juga turut menekan harga minyak. James Zhang, analis energi pada Standard Bank, mengatakan pasar sedang berhati-hati menjelang pekan penuh data penting AS. "Pasar masih tidak menentuh, namun ada sedikit bias bearish mengingat laporan jobless claims mengecewakan dalam beberapa pekan lalu. Dan itu berpotensi
mengacu pada buruknya data nonfarm payroll hari Jumat," ucapnya. Namun ia menambahkan bahwa tanda pelemahan pada data AS juga menaikkan kemungkinan pelonggaran moneter tambahan.


@



0 comments:

Post a Comment - Kembali ke Konten

Powered by Blogger.
Economic & Commodity News 1 May 2012